ivacwicha-header

7 Cara Mengajarkan Anak Hafalan Ayat Al-Quran Sejak Dini

Konten [Tampil]

Cara efektif mengajarkan anak hafalan ayat-ayat suci Al-Quran ini saya dapatkan dari berbagai kajian online para Ustadz dan juga hafidz Quran. Karena saya sudah mempraktekannya dan ada beberapa pertanyaan yang masuk, saya pun ingin berbagi melalui tulisan ini. 
Mengajarkan anak hafalan al quran

Jadi ceritanya, belum lama ini saya memposting video anak saya yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran. Azka yang masih berusia 3,5 tahun melantunkan Surah Al-Kahfi ayat 1-6 sambil memegang buku ngajinya. Jari kecilnya menunjuk huruf demi huruf tulisan Arab dalam buku sehingga terlihat seperti sudah fasih membaca. Padahal Azka menunjuk hurufnya terbalik, yakni dari kiri ke kanan seperti membaca tulisan latin.

Niat saya posting saat itu hanya sebagai reminder untuk membaca surah Al- Kahfi di hari Jumat tersebut. Tapi siapa sangka, malah membuat penasaran teman-teman yang melihat postingan saya tersebut. Alhasil, postingan saya di status WA kala itu langsung dibanjiri chat menanyakan bagaimana mengajarkan Azka hafalan ayat Al-Quran yang cukup panjang itu.

Alhamdulillah, atas nikmat Allah Ta’Ala kini Azka memang sudah menghafal beberapa surah pendek. Yang terpanjang surah Al-Kahi yang baru sampai 6 ayat. Tentu jika dibandingkan dengan keluarga para hafidz Quran, keluarga kami tidak ada apa-apanya. Kalau orang-orang bilang,
hanya remahan rempeyek di kaleng Khong Guan.. heheheh

Jadi, ketika ditanya bagaimana caranya saya pun merasa belum ahlinya karena banyak sekali kurangnya. Tapi jujur, saya sangat senang mendengar kajian online yang membahas soal Al-Quran dan cara menghafalnya. Tidak hanya ingin mempraktekan saja, saya pun akan membagikan disini sekaligus untuk menjawab pertanyaan teman-teman, tentang cara mengajarkan anak menghafal surah pendek sejak usia dini.

Hal Penting Sebelum Mengajarkan Hafalan

Hafalan anak


Sebelum masuk ke hafalan, kita harus memperhatikan beberapa hal penting terlebih dahulu. Dengan berbagai keutamaan dari menghafal Al-Quran, jangan sampai membuat kita menjadi salah sasaran. Karena ada yang lebih penting dari sekadar hafalan, yaitu paham dan mengamalkan apa isinya. Jangan sampai fokus kita sebagai orang tua hanya tentang hafalannya saja.
Ingatlah selalu prinsip dasarnya,
Iman sebelum Al-Quran, adab sebelum ilmu, dan ilmu sebelum beramal.
Jadi, sebelum kita menjejali anak dengan ayat-ayat Al-Quran dan meminta anak menghafalnya. Lebih baik kita tanamkan dan perkuat dulu imannya. Tanamkan akidah pada anak, tumbuhkan rasa cinta pada Allah, Rasululullah, dan juga Al-Quran.

Karena Al-Quran adalah sumber pengetahuan utama dan tertinggi yang menjadi pedoman atau petunjuk manusia. 
Setelah itu baru kita luruskan niat, bahwa mengajarkan anak untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran semata-mata untuk meraih ridha Allah Ta'ala dan memperoleh syafaat di hari akhir kelak.


Sejak Umur Berapa Anak Bisa Diajarkan Menghafal Surah Pendek?

Lalu, pertanyaan selanjutnya yang seringkali muncul. Kapan waktu yang tepat mengajarkan hafalan ke anak?
Saya rasa tidak ada patokan umur kapan seharusnya anak diajarkan menghafal Al-Quran. Namun kita sebagai orang tua bisa mengenalkan dan mengajarkan tentang keimanan kepada Al-Quran sejak anak dalam kandungan.
Hhhmmm, gimana caranya tuh?
Seorang Ibu adalah madrasatul’ula bagi anak-anaknya. Yang artinya, pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya. Sejak wanita hamil, apa yang dilakukan bisa berpengaruh ke anak-anak kita kedepannya. Oleh karena itu, daripada memperdengarkan musik atau lantunan irama yang belum jelas juntrungannya, lebih baik kita perdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran kepada janin kita.

Selain memperdengarkan murotal, tentunya sang Ibu pun sebisa mungkin untuk rutin membacakan Al-Quran secara langsung. Sebelum membaca atau pun muroja’ah, kita bisa lho mengajak ngobrol terlebih dahulu janin dalam kandungan sambil mengelus lembut perut kita.
Tidak berhenti disitu, setelah bayi lahir pun kita bisa terus melanjutkan cara di atas. Saat bayi tidur maupun dalam aktifitas yang tidak mengganggu, kita bisa terus memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dalam murotal. Tidak hanya di rumah, saat dalam perjalanan pun baiknya murotal lah yang diperdengarkan.

Dalam satu kajian online bersama Ustadz Adi Hidayat, beliau menjelaskan bahwa dengan memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Quran secara rutin setiap hari, sangat memudahkan anak untuk menghafalkan Al-Quran nantinya.

Sedikit tips nih, untuk memperdengarkan murotal setiap saat, lebih baik menggunakan active speaker di rumah, sehingga lebih hemat dan sangat mudah untuk terus diulang-ulang. Saat ini sudah banyak kok, yang menjual di toko online active speaker yang satu paket dengan isi murotal dan berbaagai kajian di dalamnya, seperti punya Azka yang ini nih..

Speaker aktif murotal

Cara Mengajarkan Anak Hafalan Surah Pendek saat Balita

1. Memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran

Melanjutkan pembahasan sebelumnya, memperdengarkan anak dengan lantunan ayat-ayat Al-Quran bisa terus dilakukan sampai kapan pun. Saat anak bermain, makan, hendak tidur, sampai tertidur pulas murotal bisa jalan terus. Di sela-sela itu, kita bisa mengenalkan nama-nama surah yang sedang diputar. Seperti,
Yuks Nak disimak dulu ini Surah Al-Kahfi yaa...
Tidak hanya dari murotal speaker, Ibu atau Ayah pun bisa memberi contoh langsung dengan rutin membaca Al-Quran di rumah. Seperti sudah kita ketahui, teladan dari orang tua yang paling berpengaruh pada anak. Dan saat anak hendak tidur, biasakan untuk membacakan ayat-ayat Al-Quran secara langsung ke anak. Dengan demikian anak akan lebih mudah mengingatnya.

2. Mengulang-ulang ayat yang akan dihafal

Saat mengajarkan hafalan satu surah ke anak, kita bisa membacakannya secara berulang-ulang sampai 10x atau bahkan lebih. Saat maju ke ayat berikutnya, ulangi ayat pertama sebanyak 5x. Lakukan secara berulang-ulang hingga ayat terakhir dalam surah tersebut. 
Meski anak terlihat sibuk bermain, ternyata telinga anak aktif mendengarkan lho. teruskan saja membaca dan mengulang di depan anak saat anak asyuik bermain atau aktifitas santai di rumah. Lakukan dengan konsisten, nanti akan tiba waktunya kita dibuat kaget saat kita sedang murajaah dan anak bisa mengikuti akhiran ayat-ayat yang sedang kita hafalkan.

3. Mengenalkan huruf dan angka hijaiyah

Saat anak beranjak 2 tahun, anak akan mulai tertarik dengan bentuk-bentuk yang ada disekitarnya. Siapkan buku atau mainan seperti puzzle hijaiyah untuk anak bermain. Saat bermain, kita sebutkan satu per satu bunyi huruf atau pun angka hijaiyah tersebut. tentu dengan cara yang menyenangkan dan menunggu minat dan mood anak yaa...
Cara ini juga berlaku untuk mengenalkan huruf latin ya..


Saat anak mulai hafal dengan huruf dan angka tersebut, kenalkan dengan mushaf Al-Quran saat kita membacanya. Anak akan tertarik dan mencari tahu huruf-huruf yang tertulis dalam Al-Quran. Dengan demikian, anak akan paham ada keterkaitan antara huruf yang dihafalnya dengan bacaan dalam Al-Quran.

4. Apresiasi ketika anak mulai menirukan

Setelah rutin melakukan cara-cara di atas, akan tiba waktunya anak mulai percaya diri menirukan ayat-ayat Al-Quran yang dihafalnya. Biasanya saat kita membaca atau menghafal, tiba-tiba anak akan mengikuti dan melanjutkan bagian akhir ayat yang dihafalnya.
Meski belum terlalu jelas dan lancar, tetap apresiasi anak dan bantu anak dengan mengucapkan secara bersamaan. Perbaiki bacaannya dengan cara kita melafalkan secara jelas makhraj huruf yang seharusnya.

5. Ajak anak untuk terlibat

Setelah mulai hafal, ikuti saja surah apa yang disuka dan lebih mudah dihafal oleh anak. Tidak perlu terpaku dengan urutan surah dalam Al-Quran. Yang penting anak tau nama-nama surah yang dihafalkannya.
Libatkan anak untuk memilih sendiri surah yang mau dihafalkan. Begitu juga saat akan shalat berjamaah. Biasanya kami menawarkan Azka untuk memilih surah apa yang akan dibaca saat shalat berjamaah. Tentunya saat shalat yang dilakukan secara jahr seperti shalat Subuh, Magrib, dan Isya. Salah satu ibroh dari pandemi COVID-19 ini adalah suami Work from Home sehingga bisa berjamaah selalu di rumah.

6. Bacakan arti atau terjemahan dari Al-Quran

Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman manusia, isinya begitu lengkap tanpa ada kekurangan sedikit pun didalamnya. Mulai dari akidah, ibadah, ilmu pengetahuan, peringatan, hingga kisah para umat terdahulu yang penuh dengan hikmah dan teladan. Kita bisa membacakan beberapa kisah para Nabi dan Rasul, serta menjelaskan kebesaran dan kebaikan Allah Ta’ala dalam Al-Quran kepada anak.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan peranan pentingnya Al-Quran yang bisa memberikan penjelasan tentang segala permasalahan manusia.

7. Repeat Consistenly

Untuk memperlancar dan menguatkan hafalan, harus terus diulang secara konsisten. Ini merupakan syarat wajib dari segala hal yang sudah diniatkan. Biasakan untuk mengulang hafalan sebelumnya saat hendak memulai hafalan surah yang baru. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir hafalan sebelumnya akan terlupa karena tertumpuk dengan pengulangan ayat-ayat hafalan yang baru.

Tips agar Terus Semangat Membersamai Anak Hafalan

1. Jangan berekspetasi terlalu tinggi

Ingat yaa, di tahap ini kita sebagai orang tua baru menanamkan dan mengenalkan. Jadi jangan sampai memaksa anak untuk hafal dalam waktu yang singkat. Dengan kesadaran yang demikian, kita pun akan lebih sabar saat anak tak kunjung hafal. Tak jarang, saat anak suka dengan satu surah khusus, anak akan meminta untuk mengulang-ulang lagi. Jadi jangan sampai bosan juga yaa…

2. Ingat, Golden Age anak!

Meski tak berekspektasi tinggi, jangan terlalu kendor juga dalam mengajarkan ayat-ayat Al-Quran. Di periode emas anak balita adalah waktu yang paling efektif untuk mengajarkannya hafalan. Karena, di masa ini otak anak bisa menangkap denagn cepat segala informasi yang didapatnya. Jadi, daripada anak menghafal jalan cerita kartun atau lagu-lagu anak, lebih baik kita ajarkan untuk menghafal hal-hal kebaikan terutama Al-Quran.

3. Jangan lewatkan pahala berlimpah

Meski kita bukan orang tua penghafal Al-Quran dan merasa kurang mampu mengajarkan ke anak. Paling tidak, sebagai orang tua kita bisa mengajarkan surah-surah pendek dan juga surah Al-Fatihah. Dimana saat kita yang mengajarkannya langsung, bisa dibayangkan berapa banyaka pahala yang ikut mengalir ke kita saat anak melafalkan surah Al-Fatihah di dalam setiap rakaat shalatnya.

Baru setelah usia anak siap, kita bisa meneruskan pendidikan agama dan hafalannya ke lembaga yang lebih berkompeten. Seperti sekolah islam terpadu, pondok pesantren, atau mengundang guru privat mengaji khusus ke rumah.

4. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya

Jika kita ingin anak menjadi pecinta Al-Quran, kita pun harus memberikan contoh langsung ke anak bagaimana cara mencintai Al-Quran. Jangan karena kita telah menempatkan anak di lembaga pendidikan formal. Lalu kita bisa berleha-leha dan santai tidak merutinkan kembali pengajaran yang telah dilakukan sebelumnya. 

Meski anak telah mendapat pendidikan yang lebih baik di luar sana, tugas orang tua belum berakhir untuk terus meneladani secara langsung di rumah. Ajak anak untuk muraja'ah di rumah agar hafalannya terus terikat. Tentunya diperlukan kerjasama tim yang baik dan kuat antara kedua orang tua. Tidak bisa satu pihak saja.

Semoga dengan mengamalkan cara-cara mengajarkan anak hafalan ayat Al-Quran dan juga tips-tips diatas, keluarga kita senantiasa mendapatan keberkahan dari Allah Ta’ala. Yuks, mari kita hidupkan Al-Quran di dalam rumah kita. Semoga Allah Ta’ala memberi kemudahan dan keistiqomahan dalam menjalankannya. Aamiin ya Rabbal’alaamiin

Iva C Wicha
Parenting Enthusiast, Happy to share #FunLearning idea for Kids on my Instagram, Email: ivacwicha@gmail.com

Related Posts

25 komentar

  1. Duh senangnya dapat informasi begini, iya kemarin aku juga lihat Lho Azka baca al-kahfi kayak fasih banget gitu.. Mau komen lupaa euy. Berasa banget kok kalo anak itu copy paste ortunya, duh aku perlu banyak belajar dari mom Iva.. Keren deh mom!!

    BalasHapus
  2. Masya Allah materinya sangat berbobot mb. Cerita dan tips yang mengena. Sekaligus nasihat bagi yang membaca. Jazakillah atas remindernya, Mbak,

    BalasHapus
  3. Masyaa Allah mbaak, jadi pengen segera praktek nih aku. Semoga anak2 kita jd hafidz/ah ya mbak. Aamiin.

    BalasHapus
  4. Aku belum konsisten nih mbak, masih terdiktrasi dengan aktivitas yang lain. Langsung bercermin pada diri sendiri after baca tulisan ini

    BalasHapus
  5. Masya Allah mbak....


    Gemes deh.

    Keren ah mbak Iva.

    Anak kita hampir seumuran ya. Anakku suka juga mendengarkan murrotal dari boneka hafidzah.

    Alhasil dia bisa surat alfatihah sejak usia 2 tahun dan semakin lancar di usia 3 tahun..

    Masya Allah y kemampuan mendnegar anak2 dan merekamnya.

    Barokalloh mbak..


    Aku terceples nih, belum serajin mbak iva mendampingi anak2

    BalasHapus
  6. MasyaaAllah salut banget sama azka. Pengen nanti praktekin ke anak sendiri. Otw deh yaa.. Sambil terus belajar memperbaiki diri hehehhe

    Terima kasih mba, sudah menuliskan ini..

    BalasHapus
  7. Iyaaaa kaget banget waktu itu azka beneran udah bisa baca? Hihi

    Masyaa Allah suka banget deh sama iva ini, bahkan semua diy nya pun selalu berdasar Al quran
    Makasih mba infonya, bisa dj atm hihi

    BalasHapus
  8. Masha Allah lagi butuh materi ini nih. Dapet pencerahan dari mba iva. Makasih mba ;)

    BalasHapus
  9. MasyaAllaah mb Iva, tipsnya benar-benar dibutuhkan oleh para orang tua. Semoga bosa nyusul kak Azka. Makasih mb..

    BalasHapus
  10. Banyak cara mengenalkan ayat suci quran ya. Aku jadi pengen nyoba juga DIY2an gini dari kardus bekas.

    BalasHapus

  11. Tips yang sangat bermanfaat mbak, harus telaten dan sabar juga ya mengajarkan ke anak-anak supaya mereka senang. Salut banget mbak, bisa banget di tiru nih

    BalasHapus
  12. Terimakasih bun. Bermanfaat sekali tulisannya, suka sama kegiatan bebuatan diy toys-nya

    BalasHapus
  13. Nahla pun jadi lebih tertarik ngaji juz amma karena aku suka ceritakan juga mbak terjemahannya, nanti ayahnya yg melengkapi dengan tafsir dan ceritanya, jadi di benak mgkn itu kayak didongeng gitu. semangat ya Azka, semoga konsisten

    BalasHapus
  14. Masya Allah mba, semoga semakin istiqamah dan dimudahkan ya. Emang bener kalau umur segini tuh anak-anak cepet banget menyerap kata atau kalimat. Hanya butuh kerja sama ortu yang siap mendampingi anak-anak terus belajar. Semangat.

    BalasHapus
  15. MasyaAllah, semoga lancar hafalannya ya Azka, musti sabar juga ya mendampinginya.

    BalasHapus
  16. Bener nih mbak, yang penting anak tahu keutamaan menghafal Quran. Masyaa Allah, semoga langkah Mbak Iva dimudahkan Allah

    BalasHapus
  17. Masya Allah Mbak Iva, aku fans beratmuuu huhuu.. banyak cara buat ngajarin anak banyak hal ya, dan kuncinya adalah dari orang tua yg konsisten :) bagus nih, jangan sampai nyesel di hari tua kalau kita gak ngajarin ttg agama ke anak :)

    BalasHapus
  18. Mbak terima kasih udah menuliskan ini ya bermanfaat banget infonya... Aku mau coba praktekin ke anakku deh..

    BalasHapus
  19. MasyaaAllah panutan emang Mbak. Aurora kebetulan hafal alfatihah juga karena sering dengar kami salat jamaah atau sebelum tidur. Jadi emang harus sering muter2 murottal aja bagusnya ya untuk hafalan lainnya. Permainan2nya juga suka saya tiru buat Aurora 😍

    BalasHapus
  20. Terharu saya baca tulisan ini. Mudah2an anak saya mau menghapal.

    BalasHapus
  21. tipsnya bagus banget nih mom... semoga aku bisa konsisten dengan tahapan2nya, aamiin...

    BalasHapus
  22. Noted mba makasih yaaa sharingnya, berguna banget ini buat ngajarin anak-anak saya

    BalasHapus
  23. Tantangannya kalau buatku soal mengajarkan anak hafalan Al Quran itu ada di diriku sendiri yang belum konsisten. Setelah baca artikel ini, jadi semangat lagi mendampingi anak-anak menghafal al Quran.

    BalasHapus
  24. Makasiihh mbak Iva. tantangan buat anakku yang kecil yang masih sulit diajak belajar, tapi harus semangat mendampingi.

    BalasHapus

Posting Komentar