ivacwicha-header

Sosial Distancing, Tetap Produktif untuk Perkuat Iman dan Imun Bersama

Konten [Tampil]


Assalamualaikum,
Apa kabar Sahabat, semoga dalam keadaan sehat dan tenang walau negeri kita sedang dirundung virus corona sejak awal bulan Maret ini.

Melanjutkan tulisan sebelumnya, mengenai Corona dan Penangkalnya dimana saat itu COVID-19 baru saja masuk di Indonesia dengan diberitakannya 2 warga Depok positif corona, tepatnya tanggal 2 Maret 2020. Warga Indonesia sempat panik, harga masker melonjak tinggi dan banyak warga yang berbelanja dalam jumlah tidak wajar. Namun kepanikan itu hanya sesaat dan keadaan kembali normal tanpa ada pencegahan yang optimal.

Hingga akhirnya, 12 Maret 2020 WHO menyatakan bahwa corona menjadi pandemi global. Selang 1 hari, pada 13 Maret 2020 Gubernur Jakarta, Bapak Anies Baswedan melakukan penutupan sementara objek wisata di Jakarta selama 2 minggu terhitung tanggal 14-29 Maret 2020. Kemudian diikuti tindakan meliburkan kegiatan sekolah dan digantikan sistem pembelajaran online dirumah. Hingga akhirnya diberlakukan work from home untuk sebagian para pekerja. Semua tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk sosial distancing agar virus corona tidak semakin menyebar. 

Akan tetapi, hampir 1 minggu sudah...
Kondisi saat ini justru semakin genting, dimana sore tadi bapak Gubernur Jakarta menyatakan bahwa kondisi Jakarta sudah masuk ke tahap Tanggap Darurat karena jumlah kasus positif COVID-19 yang terus semakin meningkat dan korban meninggal semakin bertambah.
Per 20 Maret 2020, terdapat 369 kasus positif COVID-19 dengan 32 kematian dan 17 sembuh. Dimana dari jumlah tersebut, 224 kasus positif di DKI Jakarta dengan 20 kematian dan 13 orang dinyatakan sembuh.
Untuk lebih detailnya, berikut data kasus corona di Indonesia.

(https://corona.jakarta.go.id/id)



Sungguh perbandingan yang memprihatinkan dimana korban yang meninggal lebih banyak daripada yang sembuh.
Hal ini memaksa kita untuk semakin mawas diri, menjaga kebersihan dan kesehatan, dan benar benar mengikuti himbauan pemerintah untuk melakukan sosial distancing

Apa sih sosial distancing itu?
Pembatasan sosial atau jaga jarak dan interaksi dengan orang banyak di sekitar kita.

Pembatasan sosial adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Tujuan dari pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, morbiditas, dan terutama, kematian. (Wikipedia)

Biar lebih jelas berikut ilustrasinya.


Sosialisasi mengenai sosial distancing ini sudah banyak dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai media, tapi entah mengapa masyarakat Indonesia ini kurang aware dengan kondisi saat ini. Baru saja tadi pagi saat berkendara ke tukang sayur, sepanjang jalan mengamati kondisi sekitar yang masih banyak anak kecil diluar rumah sambil disuapi makan oleh ibunya, dan penjual warung makan berjualan seperti biasanya tanpa menggunakan penutup yang lebih aman. Saya pun yang menggunakan masker ke tukang sayur justru dipandang "aneh" oleh beberapa orang. Yaa...saya pakai masker ke luar rumah walau saya tidak sakit bukan lah hal yang seharusnya, tapi itu bentuk upaya saya menjaga diri terutama untuk anak saya yang masih balita karena kami termasuk golongan rentan terkena virus ini.

Hmmm...sepertinya terlalu panjang membahas si corona ini dan mungkin akan menyita banyak halaman jika tidak segera disudahi. Biar sesuai dengan judul, mari kita to the point aja...

Gencarnya sosial distancing memaksa kita untuk stay at home, yups #dirumahAja sampai menjadi hashtag nomer satu.
Mungkin bagi para extrovert fenomena ini menjadi ujian tersendiri karena tidak sesuai dengan kepribadiannya yang selalu ingin berhubungan sosial diluar. Namun kebalikannya, sosial distancing ini menjadi hal yang mudah dan biasa dilakukan karena berada dirumah adalah hal ternyaman bagi kami...
Well, saya seorang introvert (tapi sebenernya saya pun punya hasrat yang tinggi untuk keluar rumah di kala weekend 😁✌) Tapi di tiap harinya ketika suami bekerja, saya sangat menikmati berada di dalam rumah berduaan dengan anak saya, keluar rumah hanya sebatas belanja sayur pagi-pagi.

Maka dari itu, saya ingin mengulas apa-apa saja sih yang bisa kita lakukan selama masa sosial distancing agar tetap jadi produktif sehingga iman dan imun kita semakin kuat, terutama untuk para ladies nih.
Ladies disini pun pasti banyak tipe ya, nah sesuaikan dulu kamu termasuk yang mana nih?

Singlelillah

Untuk gadis-gadis hebat nan cantik jelita, apapun rutinitas yang biasa dilakukan baik sekolah, kuliah, ataupun bekerja, dengan adanya sosial distancing ini pasti kamu-kamu punya waktu lebih dari biasanya. Karena ga ada lagi waktu tersita untuk bermacet-macetan dijalan, ga ada lagi waktu kumpul bareng temen, dan melalang buana kesana kemari. 
Disinilah kamu bisa manfaatkan waktu untuk hal yang lebih manfaat, mulailah untuk quality time bersama orang tua atau saudara mu dirumah.
Perbanyak waktu untuk menghibur dan ngobrol bareng keluarga, manfaatkan lah waktu sebaik-baiknya untuk selalu menyenangkan orang tua terutama Ibumu. Karena jika sudah berkeluarga kamu tidak akan bisa sebebas sekarang.
Perbanyak ilmu dan skill, bisa dari berbagai buku atau media lainnya seperti kulwhap yang saat ini banyak sekali dipromosikan. Siapkan diri untuk menjadi istri dan ibu yang luar biasa dengan mempelajari ilmu berkeluarga dan parenting. Atau yang paling simple, kamu bisa juga belajar memasak,  dengan begitu kita bisa quality time dengan ibu plus bonus jadi jago masak untuk suami kita kelak (Aamiin...)

Working Moms

Sebelumnya mau menyapa dulu aah..
Hai mommy2 kece,
salut deh untuk kalian yang masih bekerja diluar sana yang bisa membagi waktu dengan ciamik antara tugas domestik mengurus anak dan suami tetapi masih bisa berkarya diluar sana. Baik untuk meringankan beban suami atau sebagai bentuk menebar manfaat ke sesama umat, kalian sungguh luar biasa....!
Nah, pasti adanya work from home ini menjadi moment yang langka ya, dimana bisa bekerja dirumah sambil memandangi anak dan bisa sambil ngemil dengan leluasa adalah kebahagiaan tersendiri ya...
Yang biasanya bangun pagi-pagi sudah berjibaku bersama suami untuk menghindari macetnya jalanan, kini bisa asyik dulu di dapur mencoba resep baru, menyiapkan makan untuk keluarga sambil quality time bersama suami. Mulai dari membahas pekerjaan masing-masing atau membahas rencana ke depan mengenai si corona ini.
Lalu disela-sela mengerjakan pekerjaan kantor atau orderan nih buat para pebisnis, kita bisa sambil membersamai aktivitas si kecil atau anak-anak kita saat sekolah dirumah.
Bersyukur kita masih diberi kesempatan untuk kembali ke kodrat kita sebagai madrasah utama bagi anak-anak kita. Menggantikan sementara peran guru di sekolah, menjadikan kita mengerti bahwa tidak mudah menjadi seorang pengajar, dimana kesabaran kita akan benar-benar diuji saat mengajari anak-anak kita. Tapi disitulah ladang pahala kita untuk bekal akhirat kelak.
Jika anak sudah mandiri, kita pun bisa mengupgrade diri menambah ilmu atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang selama ini tertunda, seperti merapikan barang-barang dirumah, menyortir barang yang bisa kita sumbangkan ke orang yang membutuhkan.

Full time Moms

Untuk para full mommies mungkin tidak banyak yang berubah ya, hanya saja tugas dirumah akan semakin banyak karena ditambah menjadi "guru" dijam-jam yang seharusnya anak sekolah.
Seperti halnya working moms diatas saat membersamai anak belajar dirumah ya Moms.
Tapi saat sosial distancing kita tidak perlu mengantar jemput anak sekolah, mengurus acara pertemuan atau pengajian, sehingga ada waktu untuk me time dengan tenang di rumah.
Dan tentunya merasa semakin bahagia karena saat mengerjakan pekerjaan domestik tidak sendirian lagi seperti biasanya. Akan lebih banyak waktu bersama dengan suami untuk sama-sama menerapkan kurikulum keluarga yang selama ini sudah dirancang bersama.

Nah, secuplik kegiatan saat sosial distancing tadi jika kita niatkan mengharap ridha Allah semoga bisa menjadi bekal amalan kita kelak di akhirat. Dan jika kita melakukannya dengan ikhlas pasti terasa ringan dan kita pun menjadi bahagia sehingga stress pun go away..
Dengan begitu imun kita semakin kuat dan insya Allah terhindar dari berbagai penyakit termasuk COVID-19 ini..

Gimana nih cara lain memperkuat imun kita?
Yuks Get The Sun alias rajin-rajin berjemur. Mari kita manfaatkan sinar matahari yang Allah berikan kepada kita secara gratisss..tiss.tisss....
Sebagaimana yang dijelaskan oleh dr. Vinci Edy Wibowo, SpP bahwa berjemur yang paling baik adalah saat matahari terik yaitu sekitar pukul 09.00-11.00 selama 15-30 menit. Usahakan mengenai kulit secara langsung dan saat berjemur pilih tempat yang terhindar dari polusi.
Selain itu, untuk meningkatkan imun atau daya tahan tubuh, tidur yang cukup selama 6-8 jam per hari. Waktu terbaik untuk tidur adalah malam hari. Jadi selama sosial distancing ini jangan malah begadang ngabisin waktu ga jelas buat streaming film atau hal yang kurang manfaat lainnya.

Trus gimana biar iman kita juga kuat?
Banyak-banyak istighfar, memohon ampun kepada Allah. Ketika aktifitas keluar semakin minim, tubuh tidak terlalu lelah. Cocok banget kita gunakan sepertiga malam kita untuk muhasabah diri bertaubat kepada Allah begitu banyak waktu yang kita habiskan untuk mengurus masalah duniawi hingga mengesampingkan bekal akhirat kita.
Selain itu, kita bisa banyak bersedekah untuk membantu keadaan yang kurang mampu dimana mereka tetap harus bekerja diluar sana sebagai sumber penghasilan keluarga.



Intinya, sosial distancing ini bisa menjadi moment yang berharga jika kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Terutama untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta اَللهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Bagi yang masih harus berjuang keluar ditengah-tengah virus corona ini, mari luruskan niat agar menjadi ibadah dan bernilai pahala disisi اَللهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Tak lupa juga, mari kita dengan tulus ikhlas mendoakan para tenaga medis yang berada di garis terdepan menghadapi virus ini, semoga senantiasa diberi kesehatan dan perlindungan oleh اَللهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan menjadi amal jariyah karena telah berjuang menyelamatkan nyawa mereka yang terinfeksi virus corona ini.

Semoga kita semua bisa melewati wabah ini dengan sabar dan Allah segera angkat musibah ini sehingga kita bisa menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita, meramaikan masjid-masjid untuk shalat berjamaah dan berkumpul bersama keluarga saat lebaran nanti...
Aamiin ya Rabbal'alaamiin....



Iva C Wicha
Parenting Enthusiast, Happy to share #FunLearning idea for Kids on my Instagram, Email: ivacwicha@gmail.com

Related Posts

10 komentar

  1. Wah ckup komprehensif mb ulasannya tentang social distancing dan keseimbangan penjagaan imun dan imannya.. Aamiin.. Smoga Allah menguatkan kita dan segera bisa mengakhiri wabah ini.. 😊

    BalasHapus
  2. Nah iya org2 disekitar ku juga ya santai aja menanggapi wabah ini, bahkan yang paking sedih mamahku sendiri saban hari masih aja pergi ke tukang sayur, padahal saya udh bilang, saya aja yg keluar kepasar beli sayuran yg awet disimpen utk 3-4 hari kedepan, (udh gt kl saya udh aware, kl dr luar ya harus lgsg bersih2, ganti baju, mandi krn drmh ada 3 anak) beliau bilang ga usah..tp saban pagi pergi ketukang sayur cuma sekedar beli 1-2 macem sayur..udh gt kl diingetin ganti baju ya ngeyel..duuhhh sepuhhhh

    BalasHapus
  3. Semoga semua ini segera berakhir, Aamiin Ya Rabb...

    BalasHapus
  4. Semoga segera berakhir, yang pebting tetap bisa mengisi dengan kegiatan YG bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Korban Corona semakin hari semakin melonjak ya mba sekarang sudah lebih dari 500 org ya,semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah.aamiin

    BalasHapus
  6. Aamiin Allahumma Aamiin... Semangat toek kita ya mba...

    BalasHapus
  7. semoga wabah ini segera berakhir ya mba, semuanya jaga kesehatan dan juga social distancing dg diam d rumah aja

    BalasHapus
  8. aamiin semoga wabahnya cepat berakhir. Semangat semuanya! semoga kita dan keluarga selalu diberikan kesehatan aamiin..

    BalasHapus
  9. Aamiin, semoga wabah ini cepat berlalu ya mba.. Jazaakillah khayr sharing menjadi pengingat bagi saya yg full time moms ini hihi

    BalasHapus

Posting Komentar