ivacwicha-header

Jangan Panik, Lakukan ini Saat Anak Tersiram Air Panas

6 komentar
Konten [Tampil]

Penanganan anak tersiram air panas menjadi salah satu hal yang perlu Ibu ketahui. Meskipun tak ada satupun orang tua yang mau dan ingin melakukannya. Tetapi persiapan dengan pengetahuan dasar tersebut menjadi hal yang penting untuk Ibu ketahui.

Keaktifan dan kelincahan si Kecil yang tak ada habisnya. Kegesitan tangannya yang melebihi kecepatan kedipan mata Ibu, membuat hal tak terduga bisa terjadi kapan saja. Seperti yang aku alami baru-baru saja ini.

Entah mimpi apa aku semalam sebelumnya. Tubuh terasa runtuh saat melihat anak ku menangis kesakitan akibat tersiram air panas dalam gelas yang dia tarik dari meja. Aku berharap hal serupa tidak pernah terjadi pada Ibu sekalian yaa.

Ikhlas, Berusaha Tenang saat Anak Tersiram Air Panas

Semua sudah ketetapan Allah, begitu suami ku menenangkan aku setibanya menyusulku di Rumah Sakit. Membuat aku tersadar dan mencoba ikhlas, sekaligus lebih tenang untuk tidak terus menyalahkan diri sendiri atas ketidakmampuan ku menjaga anak-anak.

Sebagai seorang Ibu, yang mengurus anak-anak sendiri sekaligus menjalankan berbagai tugas dan peran wanita yang ku jalani lainnya. Membuat pikiran ini seringkali terbang kesana-kemari yang membuat aku terkadang menjadi gagal fokus. 

Begitu juga saat hari itu, ditambah aku sedang kurang fit karena sedang mengalami hari pertama menstruasi. Rintik hujan pun berhari-hari turun dengan deras gerimis silih berganti. Membuat aku ingin menikmati secangkir minuman panas sekaligus membuatkan air madu hangat sesuai permintaan anak pertamaku.

Namun sayang, ternyata itu menjadi jalan na'as untuk anakku, sehingga dia merasakan sakit dan luka saat ini. Membuat aku ingin mengutuki diri ku sendiri. Bagaimana tidak, karena air kopi yang sedang ku seduh di coffee drip tersebut membuat anakku tertarik untuk mengambilnya dari meja makan, sehingga air yang baru saja mendidih tersebut tertumpah ke badannya. 

Aku yang sedang mengelap lantai bekas ompolannya yang tak jauh dari meja makan tempat gelas kopi tersebut pun, tak kuasa menahan kegesitan tangannya kala itu. Padahal biasanya dia selalu mengerti dan menurut tidak mendekat saat diberi tahu jika itu adalah air panas.

Qadarullah, begitulah ketetapan Allah, sehingga aku pun tak mau berlarut-larut dalam penyesalan dan berandai-andai lainnya. Semoga hal serupa tak terjadi pada Ibu yaa, aamiin.

Namun jika ternyata kita bernasib sama, harus merasakan sakitnya melihat anak kesakitan. Coba fokuslah ke penanganan anak terlebih dahulu ya Ibu. Segera singkirkan perasaan campur aduk di dada, lalu sigaplah menangani luka bakar si Kecil.

Penanganan Anak yang Tersiram Air Panas

Kulit anak lebih tipis dan rentan jika dibandingkan kulit orang dewasa. Saat terkena air panas, apalagi air masak mendidih maka akan menjadi luka bakar. Tingkatan lukanya pun bisa berbeda-beda, sehingga membutuhkan penanganan yang tepat.

Bawa anak ke IGD secepatnya 

Saat anak Ibu atau siapa pun tersiram air panas, segera bawa langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit terdekat yaa. Tapi untuk pertolongan pertama di rumah sebelum ke RS, Ibu bisa menempelkan kasa yang dibasahi NACL jika sudah tersedia di rumah yaa.

Jika tidak ada, berdasarkan pencarian di google, Ibu juga bisa menyiramkan air suhu ruang ke bagian kulit yang tersiram secara perlahan untuk meringankan rasa panas di kulitnya. Usahakan untuk tidak menggaruk kulit yang terkena air panas sehingga kulitnya tidak terkelupas.

Bagian kulit yang terluka pun akan muncul beberapa gelembung dan perlu berhati-hati agar tidak pecah. Setelah sampai IGD, langsung jelaskan kejadian secara detail sehingga suster atau dokter jaga akan segera menangani luka bakar tersebut. 

Disinilah bagian yang paling menyakitkan hati seorang Ibu. Menyaksikan anak menangis dan berteriak kesakitan sekaligus ketakutan dengan banyak suster dan perawat yang menangani dirinya.

Bagian kulitnya yang melepuh langsung dibersihkan dengan kasa yang telah dibasahi oleh NACL. Bagian kulit yang menggelembung dipecahkan dengan jarum agar kempes. Setelah itu diolesi dengan salep yang memberikan efek dingin di kulitnya.

Perawatan Luka Bakar akibat Tersiram Air Panas

Setelah selesai penanganan, dokter yang bertugas akan menjelaskan kondisi anak. Tidak hanya menjelaskan penanganan yang dilakukan, tetapi juga kondisi luka yang dialami. Tentang tingkatan luka dan juga seberapa banyak luka ditubuhnya.

Pada kasus yang terjadi di anak ku, luka bakar yang menimpanya masuk dalam grade 2A dan lukanya sebanyak 19%. Dihitung dari 18% di bagian dada dan perut, ditambah luka pada bagian pipi kanannya sebanyak 1%.

Yaa, hatiku hancur saat melihat bagian wajah anak ku juga terluka. Meski demikian aku tetap berusaha mencari hal yang bisa disyukuri. Dimana mata dan bagian hidungnya tidak sampai terluka, alhamdulillah..

Meski begitu, anak kedua ku yang masih berusia 21 bulan harus menjalani rangkaian pengobatan lainnya. Dimana anak ku dirujuk untuk tindakan pembersihan kulit mati agar tidak menjadi infeksi. 

Tindakan tersebut dilakukan melalui prosedur operasi dengan bius total sehingga membutuhkan proses yang cukup panjang di Rumah Sakit. Setidaknya aku tidak perlu khawatir menangani sendiri luka anakku selama opname.

Kabar baik lainnya, kemungkinan besar kulit anak ku bisa kembali seperti semula tanpa meninggalkan bekas luka. Membuat lebih lega dan terus semangat menjalani hari-hari selama anak ku opname di Rumah Sakit.

Rasanya seperti dejavu, teringat moment ketika anak pertama ku harus operasi fimosis saat usianya 9 bulan. Aku harus merasakan kembali rasa yang berkecamuk saat mendampingi anak sebelum dan pasca operasi dimana efek obat bius belum hilang sempurna.

Hingga tulisan ini terbit, aku masih berada di Rumah Sakit hari ke-4 opname dengan kondisi luka anak yang diperbanyak agar tidak terkontaminasi bakteri. Berharap luka di kulitnya segera mengering dan juga bisa kembali seperti sedia kala. Aamiin.
Iva C Wicha
Parenting Enthusiast, Happy to share #FunLearning idea for Kids on my Instagram, Email: ivacwicha@gmail.com

Related Posts

6 komentar

  1. Innalillahi, syafakillah adik baby.. hhuuu sad banget harus baca kayak gini, qadarullah qadarullah...semoga segera pulih baby K, berhenti menyalahkan diri sendiri ya mbak, semua ada hikmahnya. Sekuat apa kita menjaga dan mengawasi anak, kalau sudah qadarullah kita tidak bisa mengelak. Semoga segera pulih dan pulang ke rumah.

    BalasHapus
  2. This article is really contains lot more information about This Topic. Its great.

    BalasHapus
  3. I have read this excellent post. This is a great job. Keep what you're doing

    BalasHapus
  4. Its really fun to read this. I enjoyed a lot. Great Article its really informative.

    BalasHapus
  5. Looking forward to reading more. Great article post. Fantastic. Thankyou so much

    BalasHapus
  6. Its a great pleasure read this post. Awesome! Its full of information here

    BalasHapus

Posting Komentar