Konten [Tampil]
Banyak Ibu yang bingung kenapa alergi pada anak 5 tahun bisa tiba-tiba muncul menyerang. Anak jadi sering mengalami gatal-gatal pada kulit atau pun hidungnya, yang membuatnya meler tiap pagi hari.
Tentu hal ini bukan tanpa sebab, karena memasuki usia 5 tahun kebanyakan anak memasuki fase baru yaitu fase sekolah. Dimana ruang eksplorasi dan sosialisasi anak semakin luas, maka semakin besar juga paparan yang bisa memicu munculnya reaksi alergi pada anak.
Saat anak terpapar pemicu alergi atau disebut alergen, tubuh akan mengalami reaksi. Reaksi atau gejala yang muncul bisa beragam. Tidak hanya pada masalah iritasi kulit seperti ruam atau gatal-gatal saja. Tetapi reaksi alergi juga bisa berupa gangguan pada pernapasan, pencernaan, hingga yang paling mengerikan adalah anafilaksis.
Untuk itu jika anak mengalami gejala-gejala alergi tidak bisa dibiarkan dan disepelekan begitu saja. Alergi memang akan sembuh sendirinya, namun jika hanya dibiarkan terpapar pemicu terus menerus, gejala alergi akan semakin parah dan bisa mengganggu tumbuh kembang si Kecil.
Pemicu Alergi Paling Umum di Lingkungan Anak
Mengetahui penyebab yang kita sebut sebagai pemicu alergi merupakan separuh jalan menuju kesembuhan. Karena obat terbaik untuk membuat alergi tidak kambuh adalah dengan menghindari kontak dengan alergen.Beberapa pemicu alergi umum yang sering ditemui antara lain:
- Alergen Hirup: Debu rumah, tungau pada kasur/bantal, bulu hewan peliharaan, dan jamur di tempat lembap.
- Alergi Makanan: Susu sapi, telur, kacang tanah, gandum, dan makanan laut (seafood).
- Pemicu di Sekolah: Debu di ruang kelas, kapur tulis, hingga jajanan sekolah yang mengandung pemanis, pewarna, atau pengawet tertentu.
Mengenal Gejala Alergi pada Anak 5 Tahun yang Sering Muncul
Ya, alergi pada anak 5 tahun sering kali menjadi tantangan baru bagi Ibu. Awalnya alergi nampak hanya seperti gangguan ringan. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini bisa mengganggu kualitas tidur, konsentrasi belajar, hingga keceriaan si Kecil.Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas mengenai gejala, pemicu, hingga strategi praktis agar alergi tidak menghalangi langkah si Kecil untuk tetap aktif.
Terkadang sulit membedakan antara flu biasa dengan alergi. Namun, kunci utama alergi adalah sifatnya yang berulang dan biasanya dipicu oleh sesuatu. Berikut adalah gejala alergi anak yang paling umum:
1. Gejala pada Saluran Pernapasan
Anak mungkin sering mengalami hidung tersumbat, meler, atau bersin berturut-turut (terutama di pagi atau malam hari). Jika anak sering batuk di malam hari tanpa disertai demam, bisa jadi itu adalah tanda batuk atau rhinitis alergi.2. Gejala pada Kulit
Kulit anak muncul ruam merah yang sangat gatal, biduran (kaligata), atau kulit yang menjadi sangat kering dan bersisik (eksim). Hal tersebut bukanlah gatal kulit biasa, bisa jadi itu akibat paparan dari alergen yang dimiliki anak. Akibatnya si Kecil akan sering rewel dan tidur pun terganggu karena rasa gatal yang tak tertahankan.3. Gejala pada Mata dan Pencernaan
Mata merah, berair, dan sering dikucek adalah tanda alergi debu atau serbuk sari. Selain itu, alergi makanan pada anak juga bisa ditunjukkan dengan keluhan sakit perut, mual, hingga diare sesaat setelah mengonsumsi makanan tertentu.Untuk memastikan gejala yang anak alami merupakan reaksi alergi atau bukan, Ibu bisa memastikan dengan beberapa cara. Dari yang termudah dan tanpa biaya, hingga pemeriksaan dengan biaya yang bervariatif.
Ibu bisa melakukan observasi mandiri dengan rutin mencatat apa saja yang dimakan anak dan lakukan pengamatan apakah muncul reaksi alergi secara langsung. Memang butuh kesabaran dan konsistensi untuk melakukan hal ini.
Jika dirasa tidak memungkinkan, karena adanya aktivitas anak di luar rumah yang tidak bisa terpantau langsung. Ibu bisa melakukan tes medis profesional melalui laboratorium atau rumah sakit terdekat. Pembahasan biaya tes alergi ini sudah aku bahas pada artikel sebelumnya yaa.
Strategi Mengatasi Alergi Agar Tidak Mudah Kambuh
Punya anak yang alergi bukan berarti mereka harus "dikurung" dalam rumah terus menerus. Berikut tips praktis untuk Anda:1. Menghindari Kontak Langsung dengan Alergen
Cara termudah untuk mengatasi alergi adalah dengan menghindari pemicu alergi. Untuk itu sebelumnya dijelaskan betapa pentingnya untuk mengetahui apa saja pemicu alergi anak. Dengan mengetahui secara pasti apa saja alergi tubuh, maka akan lebih mudah untuk mencegah alergi kambuh dengan berbagai reaksinya.2. Perkuat Imunitas Tubuh
Selain menghindari alergen, menjaga kekebalan tubuh bisa menjadi cara ampuh agar alergi tidak mudah kambuh. Sistem kekebalan tubuh juga membantu menghilangkan zat beracun atau alergen yang masuk melalui permukaan mukosa.
Memperkuat imun pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Menerapkan gaya hidup sehat tentu lebih baik dilakukan sedini mungkin. Menjaga pola makan yang bergizi dengan perbanyak protein hewani menjadi cara termudahnya.
Selain itu hindari makanan kemasan atau Ultra Proccessed Food (UPF) yang bisa menjadi pemicu inflamasi dan gangguan kesehatan seperti kambuhnya alergi itu sendiri.
3. Perbaiki Saluran Pencernaan
Saluran cerna merupakan otak kedua manusia yang menjadi bagian penting dan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan kita. Jika anak sering mengalami masalah kesehatan, seperti perut kembung, susah buang air besar, dan nafsu makan yang buruk.
Mungkin itu menjadi pertanda ada masalah dalam saluran pencernaan anak. Cara memperbaikinya bsia dengan mengonsumsi probiotik. Tidak melulu konsumsi probiotik kemasan yang dijual di pasaran. Banyak probiotik alami yang bisa dibuat sendiri dengan mudah.
4. Persiapkan Penanganan Pertama saat Alergi Kambuh
Ada kalanya alergi kambuh tidak ada dalam kalender. Padahal segala upaya dan usaha sudah dilakukan untuk mencegahnya. Untuk itu penting untuk mengetahui cara penanganan ketika alergi pada anak 5 tahun kambuh tiba-tiba.
Ibu bisa observasi dari kejadian yang telah terjadi sebelumnya. Seberapa jauh efek dan reaksi alergi pada anak saat terlewat. Jika reaksi alerginya anak cukup mengganggu, Ibu bisa sedia obat pereda aleri seperti antihistamin, kortikosteroid.
Jika anak mengalami batuk ringan akibat alergi, pemberian bahan alami seperti madu (sesuai takaran) juga bisa membantu menenangkan tenggorokan yang iritasi. Namun jika reaksi alergi cukup berat dan vatal, segera bawa anak ke unit gawat darurat.
Tanda reaksi alergi berat yang disebut anafilaksis, seperti:
- Sesak napas atau suara napas berbunyi (mengi)
- Bengkak pada bibir, lidah, atau wajah
- Anak terlihat sangat lemas atau pingsan
Kesimpulan
Mengelola alergi pada anak 5 tahun memang membutuhkan kesabaran ekstra. Namun, dengan deteksi dini dan persiapan yang matang, si Kecil tetap bisa tumbuh dengan ceria dan berprestasi tanpa terganggu oleh alergi.Apakah si Kecil sedang berjuang melawan alergi tertentu? Atau Bunda punya tips jitu menangani debu di rumah? Yuk, berbagi pengalaman di kolom komentar bawah ini!
Source: https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(09)02837-1/fulltext





Posting Komentar
Posting Komentar