ivacwicha-header

5 Cara Detoks Mandiri sebagai Terapi Kecanduan Gadget

3 komentar
Konten [Tampil]

Ketika mata dan jari rasanya tak ingin lepas dari layar gawai, produktifitas pun jadi menurun. Sudah saatnya kamu untuk terapi kecanduan gadget. Yaa, gadget dengan koneksi internet memanglah candu!

Layaknya orang kecanduan narkotika yang sulit sekali lepas dari mengonsumsinya. Menggunakan gadget juga bisa membuat seseorang lupa waktu, bahkan lupa diri. Meski tak membuat sakau penggunanya, tapi efek dari kecanduan gadget ini tak bisa disepelekan.

Jika pada anak-anak usia dini, mereka akan tantrum ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Pada orang dewasa, kecanduan gadget juga bisa membuat lebih mudah tersulut emosi. Kecanduan memakai gawai juga menyebabkan seseorang jadi mager, alias malas gerak.

Namun sebelum kita kulik lebih dalam lagi tentang dampak dari kecanduan gadget. Mungkin disini masih ada yang bertanya-tanya, memang seperti apa sih tanda atau gejala seseorang bisa dikatakan kecanduan gadget.
kecanduan gadget

Bagaimana Gadget bisa Membuat Candu?

Bisa dibilang, gawai yang terkoneksi dengan internet memberi banyak sekali kemudahan di kehidupan. Tapi justru kemudahan secara instan itu pula lah yang memberi dampak buruk untuk penggunanya.

Awalnya mungkin hanya sebatas hiburan di kala waktu luang. Terutama saat harus menunggu atau mengantri, berselancar di layar genggam sungguh mengasyikkan. Entah itu untuk bermain game online, scrolling socmed atau pun e-commerce.

Namun lama kelamaan, jika hal tersebut seringkali kita lakukan dalam kurun waktu panjang. Tanpa kita sadari, jari akan otomatis mengakses gadget dalam berbagai situasi. Niatnya hanya mengecek sesaat, tetapi tanpa sadar 1 jam (bahkan lebih) waktu terbuang begitu saja.

Menonton berbagai keindahan, keseruan, dan kelucuan yang tervisualisasi dalam layar genggam. Mampu memberikan efek kepuasan dan tak sedikit yang merasa senang. Memang bukan hal yang salah, jika dilakukan sesekali di sela-sela aktifitas kita.

Namun akan menjadi masalah, jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan berulang dengan intensitas yang bertambah setiap waktunya. Kepuasan yang didapat secara instan dalam waktu yang cepat, membuat otak kebanjiran dopamin, yang memberi efek layaknya orang kecanduan narkotika.

Mengutip dari SehatQ, hormon dopamin adalah zat kimia dalam otak yang mempengaruhi suasana hati seseorang. Fungsi utama hormon ini adalah bertanggung jawab dalam membuat seseorang merasakan kesenangan, kepuasan, dan motivasi.

Itulah sebabnya orang yang sudah kecanduan gadget, akan lupa waktu dan tidak peduli dengan kondisi di sekitarnya. Itu tandanya otak kita sedang kebanjiran dopamin!

Tanda Kecanduan Gadget

Sebelum membahas dampak dari kecanduan gadget. Baiknya dipastikan terlebih dahulu, kondisi seseorang dikatakan kecanduan gadget melalui gejala-gejala seperti di bawah ini.

Kesulitan untuk bisa fokus dan mudah merasa bosan

Rentang perhatian jadi lebih pendek, mudah terdistraksi saat sedang mengerjakan sesuatu yang bahkan hal penting sekalipun. Saat melakukan pekerjaan atau beraktifitas, rasa bosan akan mudah menghampiri. Rasanya ingin buru-buru mencari kepuasan instan melalui gadget kembali. 

Kesulitan menahan hasrat untuk mengakses gadget

Jika otak sudah kebanjiran dopamin, reseptor dopamin di otak seperi dibajak, sehingga muncul dorongan atau hasrat yang kuat untuk memenuhi keinginan tersebut. Saking sulitnya menahan dorongan tersebut, tak hanya di waktu luang saja.

Mengakses gadget menjadi suatu keharusan di waktu-waktu krusial, seperti saat makan, masuk kamar mandi, membersamai anak, bahkan tak sedikit yang menggunakannya di saat menyetir atau mengendarai motor.

Kesulitan menahan emosi

Layaknya anak yang memasuki masa threenager yang mudah sekali tantrum. Pada orang dewasa yang mengalami kecanduan gadget, akan sangat kesulitan mengendalikan (bahkan mengenali) emosi. Akibatnya, jadi mudah marah dan tak mampu mengendalikan diri dalam berbagai situasi.

Kesulitan menjalani suatu proses

Efek dari dopamin yang didapat secara instan hanya melalui akses gadget. Membuat diri ini terbiasa akan sesuatu yang cepat dan mudah. Menjalani aktifitas rasanya mau yang gampang-gampang saja. Menemukan kesulitan atau hambatan dalam kehidupan, rasanya menjadi mala petaka besar.

Dari gejala-gejala di atas, sudah nampak jelas bukan apa saja efek buruk dari kecanduan gadget. Lalu bagaimana cara untuk menghentikannya?

terapi kecanduan gadget

Terapi Kecanduan Gadget dengan Detox Mandiri

Bagi yang sudah mengalami tanda atau gejala kecanduan gadget di atas dan ingin segera mengakhirinya. Yuks coba lakukan terapi kecanduan gadget dengan cara dopamine detox.

Detoks tubuh untuk mengeluarkan racun memang sudah biasa. Namun jangan heran, karena detoks juga bisa dilakukan untuk menyembuhkan ketergantungan pada gadget. Berikut cara Dopamine Detox untuk Terapi Kecanduan Gadget.

#1 Temukan penyebab adiksi gadget

Langkah pertama untuk melakukan terapi kecanduan gadget, tanyakan pada diri sendiri apa yang membuat adiktif terhadap gadget. Apakah itu social media, games online, portal berita, youtube, netflix, atau aplikasi hiburan lainnya.

Jadi, kecanduan gadget tidak melulu karena games online yaa. Apapun hal yang membuat kita mendapat kepuasan atau kesenangan instan melalui gadget. Bahkan musik, film, atau hiburan lain dengan emosi yang intens pun bisa menjadi penyebab adiksi.

#2 Hilangkan semua akses dari penyebab adiksi

Setelah diri menemukan penyeba adiksi dan yakin akan hal itu. Hapus atau uninstall aplikasi tersebut. Jangan coba-coba hanya dengan log out saja. Karena orang yang sudah terlanjur kecanduan. Akan dengan mudah log in kembali ke aplikasi yang membuatnya kebanjiran dopamin.

#3 Biarkan diri merasa bosan

Hal terpenting saat melakukan detoks untuk terapi kecanduan gadget adalah sadari bahkan diri akan merasa bosan. Semakin diri merasa bosan semakin kuat untuk reset reseptor dopamin. Nikmati kebosanan tersebut, karena dengan merasa bosan reseptor dopamin akan kelaparan.

Hal inilah yang akan membuat otak bagian depan semakin jernih dalam mengambil keputusan saat selesai detoks nanti. Saat diri menyadari dan memberi kesempatan akan bosan, maka diri akan berubah dari “CONSUMER” menjadi “CREATOR”.

#4 Cari kegiatan positif sebagai peralihan

Saat diri merasa bosan, karena tidak bisa akses gadget seperti biasanya. Maka diri akan merasa gelisah atau uringan-uringan sendiri. Nah untuk mengatasi perasaan yang tak karuan tersebut, lebih baik alihkan dengan mencari kegiatan lain yang disukai.

Jika perlu tulislah terlebih dahulu, apa saja kegiatan seru yang selama ini ingin dicoba tapi belum juga terlaksana. Tak perlu yang susah-susah, mulai saja dengan hal yang menyenangkan namun juga menjadi kegiatan atau aktifitas yang bermanfaat di dunia nyata. 

Seperti berkebun, mencoba resep masakan baru, menyelesaikan bacaan buku yang sudah lama tertinggal, atau sekadar membuat jurnal harian yang sangat membantu dalam merelease emosi atau perasaan kita.

#5 Imbangi dengan gaya hidup sehat

Langkah-langkah di atas akan lebih efektif dilakukan, jika diimbangi dengan pola hidup sehat. Pikiran dan otak akan lebih mudah kembali normal, saat kita melakukan olahraga dan menjaga konsumsi makanan sehat.

Kesimpulan

Menyadari bahwa diri merasa kecanduan dengan gadget adalah permulaan yang bagus untuk segera membenahi diri. Tak perlu menyesali dan menggerutu ke diri sendiri. Segera ambil langkah dengan melakukan detoks mandiri sesegera mungkin.

Lakukan persiapan yang matang agar saat detoks kita tidak mudah menyerah dan kembali mengakses penyebab adiksi terhadap gadget itu sendiri. Sebagai permulaan, bisa lakukan detoks tersebut selama 24 jam penuh.

Kemudian lanjutkan terapi kecanduan gadget tersebut selama minimal tiga hari atau bahkan sepekan. Diharapkan setelah detoks terapi kecanduan gadget, kita bisa menggunakan gadget sebagaimana fungsi utamanya. Karena berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitar kita, jauh akan lebih menyehatkan diri.
Iva C Wicha
Parenting Enthusiast, Happy to share #FunLearning idea for Kids on my Instagram, Email: ivacwicha@gmail.com

Related Posts

3 komentar

  1. Jleeb banget, aku kadang ngerasa kecanduan gadget apalagi kalau bosan. Akhir-akhir ini lagi memulai buat baca buku lagi biar mengurangi pake gadget.

    BalasHapus
  2. bagus kak artikelnya, terkadang memang terasa kalau saat bosan jadi lebih aktif mainan hapenya, ternyata bisa jadi indikasi kalau kita sudah kecanduan gadget ya. Harus pelan-pelan merubah diri ni.

    BalasHapus
  3. Penting banget ni artikelnya untuk saya yg agak2 freak dg gadget. Tapi ku orangnya pelupa, sering ketinggalan hp. Kalo udah spt itu, parah deh panik nya

    BalasHapus

Posting Komentar