Konten [Tampil]
Memiliki alergi memang hal yang tak mudah, apalagi jika belum mengetahui penyebab atau alergennya. Untungnya saat ini biaya tes alergi pada anak cukup beragam. Sehingga bisa dijadikan langkah preventif agar anak tidak mudah terpapar alergen yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Alergi pada anak tentunya memiliki gejala yang beragam. Semakin sering terpapar alergennya dan tidak ditangani dengan tepat. Maka gejala yang timbul akan semakin parah. Terutama jika anak alergi debu atau faktor lingkungan lainnya.
Seperti yang aku alami, sejak kecil aku alergi debu yang diturunkan dari Ayahku. Setiap terkena debu yang biasanya menempel pada barang, aku langsung bersin-bersin. Sekali bersin bisa 5-7 semburan.
Minimnya informasi dan pengetahuan soal alergi, membuat aku dengan kesadaran penuh mengambilpekerjaan sebagai teller selama tiga tahun lamanya. Dan dari situlah awal mula alergi ku semakin parah.
Awalnya hanya sering bersin dan hidung meler. Tapi setiap mengalami batuk pilek, seringkali berujung jadi sesak napas alias asma. Tiap pergi ke tempat yang bersuhu dingin, aku harus siap siaga membawa inhaler di dalam tas ku sebagai pertolongan pertama saat asma kambuh.
Dari pengalaman itulah, saat anak mengalami gejala-gejala alergi. Aku inisiatif untuk melakukan tes alergi meski saat periksa ke dokter spesialis anak, seringkali ditolak untuk minta rekomendasi.
Gejala Alergi pada Anak yang Bisa Mengganggu Tumbuh Kembangnya
Alergi merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak berbahaya. Penyebab utamanya adalah imunoglobulin E (IgE) yang terdapat dalam tubuh jumlahnya terlalu besar.Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yang pertama gen dan kedua adalah lingkungan. Jika salah satu atau bahkan kedua orang tua memiliki riwayat alergi. Maka anak dan keturunannya memiliki risiko alergi yang lebih tinggi. Namun jenis alergi yang dialami anak belum tentu sama dengan orang tuanya.
Saat anak terpapar pemicu alergi atau disebut alergen, tubuh akan mengalami reaksi. Reaksi atau gejala yang muncul bisa beragam. Tidak hanya pada masalah kulit seperti ruam atau gatal-gatal saja. Tetapi reaksi alergi juga bisa berupa gangguan pada pernapasan, pencernaan, hingga yang paling mengerikan adalah anafilaksis.
Berikut beberapa gejala yang muncul sebagai reaksi dari alergi:
- Ruam pada kulit, bisa muncul benjolan yang menonjol, kulit kemerahan dan gatal (eksim)
- Mulut, mata, dan hidung terasa gatal dan berair (rinitis)
- Mata dan bibir bengkak
- Kesulitan napas, sesak atau mengi (asma)
- Muntah, kram perut, diare
- Anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mengancam jiwa
Pada alergi makanan, reaksi alergi terjadi dalam hitungan detik, jam, atau hari setelah konsumsi jenis makanan tertentu. Namun jika gejala yang muncul selang beberapa hari dan akibat dari konsumsi dalam jumlah besar, maka itu disebut intoleran makanan saja.
Pentingnya Mengenali Pemicu Alergi atau Alergen pada Anak
Sebagai orang tua yang selalu membersamai anak-anaknya. Akan lebih mudah mengenali gejala alergi yang muncul pada anak. Namun untuk mengenali apa alergennya, memang pelu observasi yang mendalam.Melakukan pencatatan tentang apa saja makanan yang dimakan anak bisa membantu untuk mengenali pemicu alergi anak. Namun memang kurang efektif dan seringkali menimbulkan kebingungan.
Belum lagi akibat dari trial-and-error diet ketat yang membatasi asupan nutrisi anak karena ketakutan dan ketidakyakinannya pada pemicu pastinya.
Karena berbagai gejala yang sudah disebutkan di atas, jika tidak ditangani dengan baik. Bisa mengganggu kualitas tidur dan penyerapan asupan gizi dalam tubuh si Kecil. Akibatnya berat badan anak tidak sesuai dengan kurva atau grafik yang seharusnya.
Inilah mengapa tes alergi bukan lagi pilihan, melainkan langkah krusial. Tes ini adalah investasi emosional dan finansial yang patut dipertimbangkan demi kesehatan dan tumbuh kembang anak agar optimal.
Alasan tes alergi sangat penting untuk dilakukan
- Mencegah Reaksi Serius: Alergi terhadap obat dapat menyebabkan reaksi serius seperti anafilaksis atau sindrom Stevens-Johnson, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
- Pengobatan yang Tepat: Dengan mengetahui jenis alergi, dokter dapat meresepkan alternatif obat yang aman dan efektif.
- Kualitas Hidup Lebih Baik: Menghindari pemicu alergi membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, serta memahami sensivitas tubuh terhadap alergi.
Biaya Tes Alergi pada Anak beserta Plus Minusnya
Tes alergi pada anak bisa dilakukan di Rumah Sakit atau pun laboratorium terdekat atas permintaan pribadi. Tidak ada syarat khusus untuk melakukan tes ini.Tapi jika Ibu menggunakan asuransi kesehatan dan ingin biayanya dicover asuransi. Ibu harus minta surat rujukan dari dokter spesialis anak terlebih dahulu. NIlai plusnya, bisa mendapat rekomendasi jenis tes yang paling sesuai sehingga biaya tes alergi tidak menjadi double dan membengkak.
1. Uji tusuk kulit (Skin Prick Test)
Sesuai namanya, tes alergi ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum kecil pada kulit yang sudah diteteskan sejumlah kecil alergen. Untuk anak-anak ini cukup challenging ya, karena anak pasti akan kabur duluan saat melihat jarum yang disiapkan.Namun cara ini yang paling cepat terlihat hasilnya. Reaksi tubuh akan terlihat dalam 15-20 menit, dengan munculnya benjolan kecil yang menunjukkan adanya reaksi alergi.
Estimasi Biaya Tes Alergi dengan uji tusuk kulit ini cukup beragam seperti berikut:
- Prodia: Rp 800.000
- Bumame Rp 100.000 - Rp 500.000
2. Uji Darah (IgE)
Tes IgE merupakan tes yang dilakukan dengan pengambilan darah pasien untuk mengukur antibodi IgE dalam darah. Tes darah ini pun ada dua jenis, IgE Total dan IgE spesifik. Meski sama-sama tes darah, kedua tes ini memiliki harga yang jauh berbeda.Pada IgE Total, hanya menunjukan kadar IgE dalam tubuh apakah normal atau tidak. Namun pada tes IgE Spesifik, dilakukan pengecekan lebih detail dengan beberapa jumlah alergen.
Estimasi Biaya tes alergi dengan Uji Darah (IgE):
- Prodia: pemeriksaan IgE spesifik ini berkisar Rp2.200.000, tes panel alergi IgE Atopy ini dapat memeriksa 55 alergen melalui darah. Sedangkan biaya Panel Uji Saring Alergi berkisar Rp800.000, dengan tiga pemeriksaan lab, yaitu pemeriksaan feses, IgE Total, dan Eosinofil absolute
- Bumame: dalam website nya hanya disebutkan sekitar Rp 500.000 - Rp 1.000.000
- Lab Cito: Rp 1.700.000
3. Uji Tempel (Patch Test)
Tes jenis ini sangat cocok dilakukan untuk gejala alergi yang muncul pada kulit, seperti ruam dan gatal-gatal. Sedikit mirip dengan test tusuk, dimana alergen ditaruh di atas tempelan yang kemudian ditempelkan di kulit tanpa menggunakan jarum. Biasanya ditempelkan pada bagian lengan atau punggung anak selama 48 jam.Jadi jauh lebih kids friendly yaa, meski butuh waktu yang lebih lama. Patch test ini bisa dilakukan dengan menggunakan 20 hingga 30 macam alergen. tempelan akan dikenakan di lengan atau punggung anak selama 48 jam.
Estimasi Biaya tes alergi dengan Uji tempel ini hanya saya temukan di Bumame dengan biaya sekitar Rp 1.000.000 - Rp 2.500.000.
Dari ketiga tes di atas, yang pernah anak ku jalani adalah tes darah, baik tes IgE Total maupun tes IgE Spesifik. Jika Ibu melakukan tes ini secara mandiri (tidak menggunakan asuransi), baiknya langsung pilih tes panel IgE agar tidak anak tidak perlu mengalami 2x suntikan.
Karena saya menggunakan asuransi, jadi saya pilih melakukan tes alergi untuk anak, di salah satu rumah sakit terbesar di Bekasi. Biaya tes alergi pediatrik sebesar Rp 1,597.2004 pada awal tahun 2025 ini. Tes ini menggunakan panel, namun hasilnya negatif.
Jika merasa biaya tes alergi pada anak yang sudah disebutkan di atas terlalu besar. Masih ada satu jenis tes yang bisa dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya. Uji Tantangan Makanan (Food Challenge Test) yang dilakukan untuk mengetahui alergi makanan pada anak.
Uji ini bisa dilakukan mandiri hingga biayanya pun 0 rupiah. Tapi jika ingin melakukan dengan pengawasan dokter, biasanya biayanya termasuk dalam paket konsultasi atau pun saat rawat inap.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biaya Tes Alergi
Dari penjelasan di atas, rentang harganya cukup signifikan ya. Tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi kesenjangan biaya ini, diantaranya:- Lokasi Rumah Sakit/Klinik
- Jenis Dokter yang Melakukan (Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Sp.A(K) vs. Dokter Umum).
- Cakupan Panel Alergen: (Apakah hanya 10 alergen dasar atau 50+ alergen lengkap).
- Metode Pembayaran: (Asuransi/BPJS vs. Pembayaran Mandiri).
Persiapan dan Tips Hemat Biaya Tes Alergi pada Anak
Sebelum melakukan tes alergi, ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter spesialis anak ya. Dokter akan merekomendasikan tes yang paling dibutuhkan, menghindari biaya tes yang tidak relevan. Dan untuk mendapat hasil yang akurat, ada beberapa persiapan tes alergi yang perlu dijalani.- Hindari konsumsi obat batuk pilek atau obat alergi yang dijual bebas selama 7 hari sebelum tes.
- Hindari konsumsi minum obat antidepresan selama 7 hari sebelum tes.
- Hentikan konsumsi obat pengatur irama jantung sementara, tentu harus mendapat izin dari dokter yang meresepkan.
- Hindari menggunakan wewangian, termasuk body lotion dan hair spray sebelum tes.
- Hindari menggunakan obat semprotan hidung (nasal spray) selama seminggu sebelum tes alergi.
Kesimpulan
Dengan mengetahui pemicu alergen pada anak melalui tes alergi. Ibu akan jauh lebih tenang dalam menyiapkan menu makan di Kecil. Perasaan was-was dan kekhawatiran lainnya juga bisa menepis jika sudah ada hasil dari tes alergi yang dilakukan.Bisa dibilang biaya tes alergi pada anak yang telah dikeluarkan, sangatlah worth it. Jika dibandingkan dengan ketidakpastian dan ras untuk menjalani masa kanak-kanak si kecil dengan rasa yang lebih aman dan terkendali





Posting Komentar
Posting Komentar